Berdasarkan beberapa studi, 7 hal ini juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung. Seperti dilansir Besthealth, Selasa (18/12/2012), ketujuh faktor tersebut antara lain:
1. Golongan darah A, B atau AB
Menurut Harvard School of Public Health, orang dengan tipe darah A, B atau AB memiliki risiko penyakit jantung yang sedikit lebih tinggi dibanding orang dengan tipe darah O. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa risiko meningkat hingga 5 persen pada orang dengan golongan darah A, 11 persen pada orang dengan golongan darah B, dan 23 persen pada orang dengan golongan darah AB.
Para peneliti belum yakin mengapa ada perbedaan tersebut, tetapi ada bukti bahwa golongan darah O memiliki aliran darah yang lebih baik dan jenis golongan darah lainnya mungkin mengandung kolesterol jahat yang kadarnya lebih tinggi.
2. Sleep apnea yang tidak diobati
Para ilmuwan menemukan lebih banyak bukti bahwa sleep apnea, gangguan tidur di mana pernapasan berhenti secara periodik ketika tidur, terkait dengan penyakit kardiovaskuler. Orang dengan sleep apnea lebih mungkin memiliki faktor risiko lain untuk penyakit jantung seperti obesitas dan diabetes.
Namun, dokter di La Fe University dan Polytechnic Hospital di Valencia, Spanyol, baru-baru ini menemukan bahwa ketika seseorang mendapatkan pengobatan terhadap sleep apnea, risiko kematian pasien kardiovaskular yang sedang dirawat di rumah sakit akan berkurang dan kembali normal.
3. Menopause dini
Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang mengalami menopause dini atau sebelum usia 46 tahun, memiliki kemungkinan serangan jantung atau stroke hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan wanita yang mengalami menopause pada usia lebih tua.
Meskipun hal ini tidak berarti menopause dapat menyebabkan penyakit jantung, wanita dalam kelompok menopause dini juga lebih cenderung memiliki faktor risiko panyakit jantung lainnya seperti BMI tinggi, diabetes dan kebiasaan merokok.
4. Perut buncit
Gemuk hanya di bagian perut lebih berbahaya daripada gemuk seluruh badan. Menurut penelitian terbaru dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa orang yang memiliki berat badan normal bisa berisiko tinggi terhadap penyakit jantung jika memiliki perut yang buncit dan lingkar pinggang yang besar karena lemak yang menumpuk.
5. Bekerja shift malam
Orang yang bekerja shift malam, 23 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada orang yang bekerja hanya di siang hari. Hal ini dikemukakan oleh para peneliti di Western University, di mana alasannya adalah jadwal kerja di malam hari dapat mengacaukan ritme sirkadian tubuh.
6. Sejarah kekerasan saat masih anak-anak
Menurut penelitian terbaru dari American Psychological Association, wanita paruh baya yang pernah mengalami kekerasan secara fisik di masa kecil berada pada risiko yang lebih besar terhadap penyakit jantung.
Dalam studi tersebut, para wanita korban kekerasan fisik di masa lalu, 2 kali lebih mungkin memiliki tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, ukuran pinggang lebih besar dan tingkat kolesterol yang tidak sehat, yang semuanya adalah faktor risiko penyakit jantung. Alasannya adalah trauma masa kecil dapat menyebabkan stres yang lebih tinggi dan pola makan yang buruk, bahkan hingga puluhan tahun kemudian.
7. Asupan vitamin D yang rendah
Para peneliti dari University of Copenhagen melakukan sebuah studi yang melibatkan lebih dari 10.000 orang di Denmark dan menemukan bukti bahwa tingkat rendah vitamin D terkait dengan risiko penyakit jantung, serangan jantung dan kematian.
Para peneliti tidak yakin apakah kekurangan vitamin D sebenarnya mengarah ke penyakit jantung atau hanya sebuah indikator kesehatan yang buruk dan berpengaruh pada kondisi jantung.