Sabtu, 31 Januari 2015

Ada banyak informasi yang salah tentang rokok elektrik.

Otoritas kesehatan California memperingatkan bahaya dari rokok elektrik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran publik seputar keamanan dari vaping, istilah lain untuk menghisap rokok elektrik.

Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat California, Ron Chapman mengatakan melakukan vaping sama saja dengan mengundang 10 jenis zat penyebab kanker.

Chapman telah membuat laporan yang menyimpulkan bahwa rokok elektrik adalah ancaman kesehatan bagi masyarakat.

Bagi para remaja yang menggunakan rokok elektrik menghadapi risiko merusak perkembangan otak mereka.

"Rokok elektrik tetap mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya. Nikotin di dalam rokok elektrik tetap menimbulkan kecanduan seperti pada rokok konvensional," kata Chapman.

Chapman menambahkan ada banyak informasi yang salah tentang rokok elektrik. Itu sebabnya Chapman menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan rokok elektrik dan menjauhkannya dari anak-anak segala usia.

Peringatan tersebut disampaikan setelah peneliti lainnya menemukan bahwa uap dari rokok elektrik mengandung senyawa kimia Formaldehida. Senyawa ini dikenal sebagai agen kanker yang mematikan.

Pekan kemarin, New England Journal of Medicine menerbitkan penelitian mereka yang mengklaim bahwa vaping lebih berbahaya daripada merokok.

Penelitian itu menemukan bahwa menghisap 10 kali rokok elektrik akan membombardir penggunanya 2,5 kali lebih banyak Formaldehida daripada menghabiskan satu pak rokok konvensional.

Disebutkan juga rokok elektrik bisa menimbulkan kebakaran seperti rokok konvensional dan dianggap tidak efektif dalam membantu orang berhenti merokok.

Badan Kesehatan Dunia WHO telah melarang penggunaan rokok elektrik di ruangan tertutup karena menimbulkan risiko bagi anak-anak dan janin.

Sumber: Daily Mail *

Sabtu, 10 Januari 2015

Sirsak Bantu Sembuhkan Kanker, Diabetes & Hipertensi

Kebanyakan penelitian tentang manfaat kesehatan dari sirsak atau graviola (Annona muricata) telah dilakukan pada hewan laboratorium dan belum dikonfirmasi pada manusia. Graviola terkenal karena sifat anti-kanker-nya.

Para peneliti sangat antusias graviola menjadi obat alternatif untuk digunakan sebagai terapi suportif untuk kanker, seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker hati, kanker paru-paru, kanker pankreas, dan limfoma.

Ini adalah salah satu sifat yang paling dipelajari dari pohon sirsak dan sejauh ini telah menunjukkan hasil yang positif. Namun, selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan graviola untuk terapi apapun.

Kanker pankreas
Peningkatan aktivitas metabolik dan konsentrasi glukosa dalam sel tumor telah dikaitkan dengan kanker pankreas yang agresif. Satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Letters menunjukkan bahwa ekstrak sirsak yang mengandung acetogenins menurunkan produksi ATP sehingga sel-sel kanker mati. Para peneliti juga menemukan bahwa hal itu tidak memengaruhi sel-sel sehat.

Kanker paru
Adriamycin kadang-kadang digunakan sebagai obat kemoterapi untuk kanker termasuk kanker paru dan kanker darah. Sebuah penelitian di Jepang yang dilakukan pada hewan di laboratorium menemukan bahwa annonacin (acetogenin) bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker di paru seperti halnya adriamycin. Namun, R. Webster Kehr dari Independent Cancer Research Foundation memperingatkan bahwa graviola bisa sangat berbahaya bagi pasien kanker paru-paru dan pasien kanker otak.

Kanker payudara
Peneliti menemukan bahwa ekstrak buah graviola berhasil menghambat pertumbuhan gen yang secara langsung mengungkapkan pertumbuhan sel ( EGFR) yang sering pada kanker payudara.

Analgesik dan anti-inflamasi
Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Molecular Sciences pada hewan percobaan menemukan bahwa buah sirsak berperan sebagai analgesik dan anti-inflamasi. Namun, para peneliti menyarankan penelitian lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penggunaan yang aman.

Diabetes
Graviola telah ditemukan bermanfaat dalam kasus diabetes. Sebuah studi di Nigeria mengungkapkan bahwa ekstrak daun graviola secara signifikan mengurangi konsentrasi glukosa darah pada hewan percobaan, mungkin meningkatkan efek insulin dan adrenalin. Belum ada percobaan pada manusia , oleh karena itu penggunaannya belum dapat direkomendasikan

Darah tinggi
Penelitian telah menunjukkan graviola mengurangi tekanan darah, vasodilator (memperlebar pembuluh darah), dan cardiodepressant (penurunan denyut jantung ). Jika Anda menggunakan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, periksa ke dokter sebelum menggunakan graviola sebagai obat.Sumber *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...