Senin, 14 April 2014

Susu Perlambat Osteoarthritis ?

Memiliki daya gabung yang
sangat tinggi 
dengan jaringan tulang,
7 kali lipat daripada dengan jaringan lain,
sehingga tidak menimbulkan
penyakit pembentukan batu
di dalam jaringan.


BELI
Penelitian terbaru melaporkan bawa wanita yang sering mengkonsumsi susu rendah atau bebas lemak secara teratur bisa memperlambat perkembangan osteoarthritis (OA) pada lututnya. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal American College of Rheumatology (ACR), Arthritis Care & Research, ini memperlihatkan bahwa kaum wanita yang mengkonsumsi keju terlihat meningkat perkembangan OA pada lututnya. Sementara mereka yang mengkonsumsi yoghurt tidak terlihat impaknya pada OA lututnya, baik pada pria atau pun wanita.

OA umum terjadi dan merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak pada persendian di tangan, paha atau pun lutut. Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), OA mempengaruhi hampir 27 juta warga Amerika di usia 25 atau lebih. OA pada lutut lebih sering diderita wanita.

Sementara itu, secara medis, penyebab OA ini banyak menunjuk beberapa faktor, seperti obesitas, luka pada persendian, penggunaan berulang karena beberapa jenis olahraga.

"Konsumsi susu memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tulang," ujar para penulis utama Bing Lu, M.D., Dr.P.H., dari Brigham & Women's Hospital di Boston, Massachusetts. "Penelitian ini merupakan studi terbesar dalam menginvestigasi impak asupan produk susu dalam pengembangan OA pada lutut," ujarnya menambahkan.

Kali ini, studi yang juga dirilis Eurekalert edisi 7 April 2014, ini melibatkan 2,148 partisipan dengan OA pada lutut direkrut the Osteoarthritis Initiative. Di awal, studi ini mengoleksi data asupan dan juga mengukur lebar ruang sendi dengan X-ray untuk mengevaluasi perkembangan OA. Subjek termasuk 888 pria dan 1,260 wanita yang mendapat penanganan pada 12, 24, 36, dan 48 bulan.

Asupan susu nya meningkat dari nol, kurang dari 3, 4-6 dan lebih dari 7 (8 Ons) gelas per minggu, ruang sendi pada wanita juga menurun sekitar 0.38mm, 0.29mm, 0.29mm dan 0.26mm, secara berurutan.

Hasil bertahan bahkan setelah disesuaikan untuk tingkat keparahan penyakit, indeks massa tubuh (BMI) dan faktor makanan. "Temuan kami menunjukkan bahwa wanita yang sering minum susu dapat mengurangi perkembangan OA," ujar Dr Lu menyimpulkan. "Masih diperlukan studi lebih lanjut dari asupan susu dan keterlambatan dalam perkembangan OA." Disebutkan juga jika OA pada lutut ini dibiarkan akan bisa menyebabkan cacat fungsional pada penderitanya. Sumber  *

Minggu, 13 April 2014

Olahraga Lindungi Ketajaman Berpikir

KEBIASAAN di usia muda ternyata benar-benar berdampak pada kesehatan kelak di usia senja. Penelitian terkini menunjukkan, rutin berolahraga dapat mengurangi risiko seseorang terkena penyakit kognitif dan demensia ketika tua.

Latihan kardio semenjak usia 20-an tahun dapat melindungi otak, sebuah studi di Amerika Serikat menyebutkan.

Latihan kardio seperti seperti lari, jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda, menjaga ketajaman berpikir dan memori hingga seseorang berusia 40 tahun.

Seperti dilaporkan dalam Jurnal Neurology, BBC melansir, latihan kardio bermanfaat bagi otak dan kesehatan jantung. Olahraga jenis ini membantu tubuh menyerap oksigen dengan lebih baik dan mengalirkannya ke otot.

Para peneliti di University of Minnesota, Minneapolis, menguji hampir 3.000 muda-mudi sehat berusia rata-rata 25 tahun.

Pada tahun pertama studi, peserta diminta menjalani tes treadmill serta uji kebugaran kardiovaskular. Peserta diminta untuk berjalan selama mungkin, hingga merasa lelah atau sesak napas.

Tes yang sama diulang 20 tahun kemudian. Masing-masing peserta lalu diuji kemampuan kognitif, memori dan berpikir.

Disebutkan, mereka yang berlari lebih lama di atas treadmill memiliki hasil tes memori dan berpikir lebih baik, bahkan setelah disesuaikan faktor lain seperti merokok, diabetes dan kolesterol tinggi.

"Studi ini penting karena mengingatkan kita manfaat kesehatan otak dari kegiatan kebugaran kardio, seperti lari, berenang, bersepeda atau kelas kebugaran," kata penulis studi Dr David Jacobs.

Dr Jacobs mengatakan, konsep itu muncul dari kebugaran total yang didapat dari kombinasi aspek sosial, fisik dan mental.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...