1. Tingginya kadar gula darah
Darah bertugas menyuplai nutrisi ke seluruh tubuh termasuk otak, sehingga mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Tetapi jika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, hal ini dapat mengganggu kinerja otak dan menurunkan kemampuan otak dalam menyimpan memori.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita diabetes, lakukan uji kadar gula darah secara teratur dan perbaiki pola diet Anda dengan mengurangi makan makanan manis serta rajin berolahraga.
2. Kurangnya jam tidur
Otak membutuhkan istirahat agar dapat mengoptimalkan kemampuannya menyimpan memori. Dalam suatu penelitian diketahui bahwa orang yang jam tidurnya kurang dari 6 jam per hari, memiliki nilai yang rendah pada tes memori jangka pendek.
Perbaiki hal ini dengan menjadikan tidur sebagai prioritas dan memastikan memiliki jam tidur sebanyak 7-8 jam per harinya. Tidur yang cukup dapat memicu proses penyimpanan memori dalam otak.
3. Mendengkur
Tidur mendengkur telah dikaitkan dengan penurunan daya ingat otak karena mendengkur dapat menghambat suplai oksigen ke sel-sel otak selama beberapa detik pada suatu waktu. Menurut penelitian, pria paling sering mendengkur daripada wanita, selain itu kelebihan berat badan atau usia yang lebih dari 40 tahun juga merupakan faktor risiko mendengkur.
Jika Anda terus-menerus mendengkur dan merasa kelelahan setiap kali bangun tidur, konsultasikan ke dokter apakah hal tersebut merupakan gejala apnea. Anda mungkin perlu memakai perangkat medis ketika tidur agar udara dapat mengalir secara konstan ke lubang hidung melalui selang kecil, untuk mencegah gangguan berbahaya karena kurangnya oksigen.
4. Mudah lelah
Orang yang mudah sekali merasa kelelahan mungkin memiliki masalah pada kelenjar tiroidnya. Hormon tiroid berfungsi mengontrol metabolisme, tapi jika kadarnya terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengganggu fungsi normal sel-sel otak dalam menyimpan memori.
Tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan otak melewatkan memori yang seharusnya disimpan, sementara tiroid yang lamban dapat menyebabkan otak membutuhkan waktu yang lebih lama dalam merespon pesan yang masuk ke otak.
Jika Anda mudah sekali merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas yang berat, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah hal tersebut disebabkan oleh gangguan pada kelenjar tiroid.
5. Usia lebih dari 65 tahun (Lansia)
Semakin tua usia seseorang, tubuhnya akan semakin sulit menyerap vitamin B12 dari makanan, padahal kurangnya asupan vitamin ini dapat meningkatkan risiko penyakit otak yang serius, seperti Alzheimer. Sebanyak 20 persen dari orang dengan usia lebih dari 65 tahun memiliki kadar B12 yang rendah.
Ketika Anda memasuki usia paruh baya, periksakan tingkat B12 Anda ke dokter dan mungkin dokter dapat menyarankan untuk mengambil suplemen B12.
6. Depresi
Orang dengan depresi berat dapat kehilangan sel-sel otak. Semakin lama depresi berlangsung, akan lebih banyak sel-sel otak yang hilang di daerah-daerah penting untuk menyimpan memori. Segera atasi stres sesegera mungkin sebelum berkembang menjadi depresi dan merusak otak.
7. Penggunaan obat alergi atau obat tidur
Kebanyakan obat resep untuk insomnia, inkontinensia, alergi, dan kram perut dapat mengganggu zat kimia dalam otak yang penting dalam menyimpan
memori. Jika Anda telah berusia paruh baya, hindari konsumsi obat-obatan, yang disebut antikolinergik karena dapat menyebabkan penurunan kekuatan mental dan membuat Anda menjadi pelupa.
8. Mengonsumsi berbagai macam obat
Orang yang terlalu banyak mengonsumsi berbagai macam obat dalam satu waktu atau yang disebut polifarmasi dapat berisiko mengganggu kinerja otak dalam mengolah memori. Jangan mengambil lain yang tidak disarankan oleh dokter dan pastikan dokter tahu semua obat yang Anda minum.