"Jadi intinya pintu masuk itu dari Puskesmas. Nah Puskesmas itu mesti dibagusin dokternya kan. Dokter-dokter spesialis di puskesmas, termasuk kompetensi jumlah dokter di lini terdepan masih kurang," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Ahok mengakui bila standar gaji dokter di Ibukota masih rendah, sehingga dokter yang ingin berkarier di tataran bawah seperti puskesmas sedikit. Untuk itu dia akan menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) untuk ikut menerjunkan dokter lulusannya ke masyarakat, terutama dokter spesialis.
"Nanti kerja sama dengan FK UI yakni dengan program dokter spesialis turun ke bawah. Jadi intinya pintu masuk itu dimulai dari puskesmas," ujarnya.
Terkait sistem Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang saat ini masih berjalan, Ahok mengakui kalau sistem yang menggratiskan biaya pengobatan bagi warga Ibukota ini masih belum berjalan sempurna. "Karena faktanya KJS itu belum jalan penuh. APBD kan belum bisa kita pakai, Askes juga belum kita tunjuk, jadi itu model lama yang masih diterapkan," ucapnya.
Selain itu, dengan dana yang ada saat ini pihaknya juga masih harus membayar tunggakan utang kepada rumah sakit untuk program KJS pada November dan Desember 2013.
"Kita juga masih ada utang lama, hutang lama yang November dan Desember kan belum bayar. Karena anggaran 2012 tidak pernah cukup untuk Jamkesda. 50 ribu per orang per bulan untuk 1,2 juta rakyat. Tapi faktanya 4,7 juta rakyat kan," tuturnya.
Dia pun berharap bila APBD DKI telah disahkan, maka sistem KJS akan berjalan dengan baik dan merata. Terlebih bila jumlah dokter di puskesmas telah ditambah. "Ini kan dari Kemendagri sudah ketuk palu, ini mau turun anggarannya," imbuh Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar