Kelebihan dari ekstrak biji anggur ini ialah hanya membunuh sel-sel kanker saja tanpa mengganggu sel yang sehat. "Efeknya cukup dramatis," kata Rajesh Agarwal, PhD, peneliti di University of Colorado Cancer Center dan profesor di Skaggs School of Pharmaceutical Sciences.
Akan tetapi lanjut Agarwal, keefektivan ekstrak biji anggur tetap tergantung dari kemampuan sel sehat untuk bertahan dari kerusakan. "Sel-sel kanker cepat sekali menyebar. Tetapi ada juga kondisi di mana mereka tidak bisa tumbuh, sehingga sel kanker itu akan mati," tambahnya.
Menurut Agarwal, ekstrak biji anggur dapat menciptakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi sel kanker, karena menghambat pertumbuhan sel kanker.
Agarwal berharap agar temuan ini di kembangkan lebih lanjut ke arah uji klinis. Ia mengatakan bahwa riset ini berpotensi sebagai tambahan untuk terapi lini kedua dalam mengobati kanker leher dan kepala.
Kanker kepala dan leher (diluar kanker otak, mata dan tulang belakang) rata-rata muncul pada usia 59 tahun. Penyebab kanker leher dan kepala biasanya disebabkan karena kebiasaan mengunyah tembakau, kebiasaan minum alkohol. Delapan puluh lima persen kanker leher dan kepala dihubungkan dengan penggunaan tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar