Seperti dilansir Huffingtonpost, Sabtu (2/3/2013), peneliti menemukan senyawa Resveratrol dalam buah anggur merah dan red wine.
Studi yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan kalau resveratrol memiliki kekuatan pelindung terhadap hilangnya gangguan pendengaran.
"Resveratrol merupakan bahan kimia yang sangat kuat yang tampaknya bisa melindungi proses inflamasi tubuh yang berhubungan dengan hilangnya penuaan, kognisi dan pendengaran," kata peneliti studi, Michael D. Seidman yang sekaligus direktur of the Division of Otologic/Neurotologic Surgery at Henry Ford Hospital.
Untuk membuktikan studi ini, peneliti secara khusus melihat bagaimana protein resveratrol memiliki peran dalam peradangan tubuh dan sel COX-2 dan oksigen reaktif.
Dan peneliti menemukan protein COX-2 naik ketika tikus diberikan suara bising yang mengganggu.
Namun, ketika tikus diberi resveratrol, seolah-olah protein tersebut dihambat dan oksigen dalam gangguan pendengaran menurun. Jadi tikus ini bisa mengurangi gangguan pendengaran.
" Tingkat COX-2 yang diinduksi ini mungkin merupakan mekanisme potensial gangguan pendengaran (NIHL) dan kemungkinan mekanisme kemampuan resveratrol bisa mengurangi NIHL karena kemampuannya untuk mengurangi COX-2,"jelas peneliti.
Karena penelitian ini baru dilakukan pada hewan, penelitian selanjutnya akan melihat apakah temuan ini juga berlaku pada manusia.
Walaupun belum ada pembuktian pada manusia, peneliti senang karena buah anggur maupun red wine memiliki manfaat lain.
"Buah anggur maupun red wine telah dikenal bisa melindungi darah pada tubuh sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol 'jahat',"tambah peneliti.
Temuan ini dipublikasikan secara online dalam the journal Otolarnygology-Head and Neck Surgery.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar