Rabu, 03 Juni 2020
Rabu, 21 Maret 2018
Olah Raga Untuk Kesehatan
Salah satu aktivitas yang harus dilakukan rutin setiap hari adalah Olah Raga. Ada dua jenis kelompok olah raga. Yang pertama olah raga yang bertujuan untuk kompetisi dan yang kedua bertujuan untuk kesehatan. Perbedaan pokok dari kedua kelompok tersebut yang utama adalah kemampuan orang untuk berolah raga berbeda-beda. Kelompok pertama (olah raga kompetisi) harus dipastikan orang yang bersangkutan betul-betul sehat dan dibuktikan oleh Dokter lebih baik lagi oleh Dokter Spesialis Olah Raga. Sedangkan kelompok olah raga untuk kesehatan menyesuaikan dengan kemampuan masing orang yang akan melakukan olah raga. Contoh orang yang sudah lanjut usia aktivitas olah raga harus disesuaikan kemampuannya.
Rabu, 04 Oktober 2017
Kamis, 22 Juni 2017
Sama Bahayanya dengan Microsleep, Ngantuk Bikin Nge-blank Saat Berkendara
Kelelahan yang teramat sangat bisa membuat seseorang nge-blank saat berkendara. Tiba di tujuan dengan selamat, tetapi sulit mengingat apa saja yang dilaluinya sepanjang perjalanan.
Fenomena nge-blank seperti ini, menurut pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran dr Andreas Prasadja, RPSGT terjadi karena sel-sel otak 'tertidur' sebagian. Kondisi ini sangat berbahaya karena kewaspadaan, konsentrasi, dan refleks di jalan tentu sangat berkurang.
"Yang sebagian tidur, yang sebagian lagi berfungsi buat mengendarai," ujar dokter yang akrab disapa dr Ade ini, saat dihubungi detikHealth, Kamis (22/6/2017).
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dr Ade menyarankan untuk tidak berkendara sendirian. "Harus ada temennya, diajak ngobrol biar enggak ngantuk," pesannya.
Selain mengajak ngobrol, pendamping pengemudi ini harus selalu memperhatikan apabila pengemudi mulai merasa kantuk. "Kalau mulai ngantuk paksa untuk berhenti, istirahat," ujar dr Ade.
Ditegaskan lagi oleh dr Ade, tidak ada zat atau cara apapun untuk mengatasi kantuk selain tidur. Jadi, jangan paksakan dirimu apabila mulai mengantuk saat berkendara.
Widiya Wiyanti - detikHealth
Minggu, 31 Januari 2016
Minum Air Hangat Lebih Sehat Ketimbang Air Dingin
Salah satunya adalah, minuman dingin kemasan umumnya mengandung kalori yang tak dimiliki oleh air hangat. Sehingga, usaha untuk menurunkan berat badan akan lebih mudah tercapai.
Selain itu, minuman dingin juga adiktif. Minuman dingin akan membua Anda mengonsumsinya lagi dan lagi. Selain itu, air hangat jauh lebih murah. Anda tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkannya.
Banyak hasil studi yang telah menyimpulkan bahwa minum air hangat lebih sehat ketimbang minum minuman lain, seperti minuman bersoda. Berikut ini 8 alasan minuman hangat lebih baik untuk tubuh Anda.
1. Membuat berkeringat
Minuman hangat akan membuat Anda berkeringat dengan baik. Seperti yang kita tahu, berkeringat adalah salah satu proses penting tubuh.
Keringat membantu proses detoksifikasi tubuh, membersihkan pori-pori kulit, melancarkan peredaran darah, dan sebagainya. Ini semua takkan didapat jika Anda mengonsumsi minuman hangat.
2. Mencegah diabetes
Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi satu minuman dingin sehari sudah dapat membuat gula darah melonjak. Cobalah segelas air hangat dan Anda akan merasa lebih segar. diabetes pun akan menjauh.
3. Menjaga tubuh stabil
Air hangat akan membuat kondisi tubuh lebih stabil dan seimbang. Tak akan ada lonjakan kadar tertentu dalam tubuh, seperti yang bisa ditimbulkan oleh minuman dingin kemasan.
4. Menghangatkan tubuh
Ketika tubuh dalam kondisi kedinginan, Anda tentu tak mungkin memilih minuman dingin untuk menghilangkan dahaga bukan? Segelas air hangat atau secangkir teh jahe akan membuat tuh lebih hangat dan segar.
5. Meningkatkan metabolisme
Minum segelas air hangat baik untuk meningkatkan metabolism tubuh. Bahkan, bnyak studi yang mengatakan bahwa air hangat dapat merangsang titik-titik kenikmatan tertentu yang ada di otak.
6. Menjauhkan infeksi
Air hangat yang dinikmati sesaat setelah dimasak mendidih akan lebih aman untuk kesehatan tubuh, karena mikrooraganisme berbahaya dalam air telah terbunuh. Sehingga, risko untuk terinfeksi pun jauh lebih minim.
7. Melancarkan pencernaan
Beberapa hasil studi menunjukkan bahwa minum air hangat saat makan ataupun setelah makan, dapat melancarkan pencernaan. Inilah mengapa para ahli gizi seringmenyarankan untuk mengonsumsi air hangat sebelum atau sesudah makan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
8. Membuat gigi lebih sehat
Kebanyakan minuman dingin, apalagi minuman dingin kemasan tinggi gula sering menyerang gigi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan gigi dalam jangka panjang.
Berhenti mengonsumsinya dan menggantinya dengan minuman hangat, bisa menyelamatkan kesehatan dan kekuatan gigi Anda.
Label:
Air Dingin,
air hangat,
berkeringat,
diabetes,
gigi,
hangat,
infeksi,
lancar,
Lebih Sehat,
metabolisme,
minum,
pencernaan,
sehat,
stabil,
tubuh
Selasa, 07 Juli 2015
Daftar Merek Pembalut Berklorin Temuan YLKI
Penelitian oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menunjukkan sebagian besar pembalut yang umum beredar di pasaran mengandung klorin yang membahayakan kesehatan. Dalam pengujian yang dilakukan di laboratorium independen TUV NORD pada Januari-Februari 2015, terbukti sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantylinermengandung klorin dengan kadar beragam, dengan hasil sebagai berikut:
Pembalut:
1. Charm: 54,73 ppm
2. Nina Anion: 39,2 ppm
3. My Lady: 24,44 ppm
4. VClass Ultra: 17,74 ppm
5. Kotex: 8,23 ppm
6. Hers Protex: 7,93 ppm
7. Laurier: 7,77 ppm
8. Softex: 7,3 ppm
9. Softness Standard Jumbo Pack: 6,05 ppm
Pantyliner:
1. V Class: 14,68 ppm
2. Pure Style: 10,22 ppm
3. My Lady: 9,76 ppm
4. Kotex Fresh Liners: 9,66 ppm
5. Softness Panty Shields: 9,00 ppm
6. CareFree Superdry: 7,58 ppm
7. Laurier Active Fit: 5,87 ppm
Produsen dari merek tersebut tidak mencantumkan kandungan klorin pada komposisi. Namun hasil pengujian YLKI menunjukkan pembalut dan pantyliner itu mengandung klorin yang biasa digunakan sebagai pemutih.
(Sumber *)
Pembalut:
1. Charm: 54,73 ppm
2. Nina Anion: 39,2 ppm
3. My Lady: 24,44 ppm
4. VClass Ultra: 17,74 ppm
5. Kotex: 8,23 ppm
6. Hers Protex: 7,93 ppm
7. Laurier: 7,77 ppm
8. Softex: 7,3 ppm
9. Softness Standard Jumbo Pack: 6,05 ppm
Pantyliner:
1. V Class: 14,68 ppm
2. Pure Style: 10,22 ppm
3. My Lady: 9,76 ppm
4. Kotex Fresh Liners: 9,66 ppm
5. Softness Panty Shields: 9,00 ppm
6. CareFree Superdry: 7,58 ppm
7. Laurier Active Fit: 5,87 ppm
Produsen dari merek tersebut tidak mencantumkan kandungan klorin pada komposisi. Namun hasil pengujian YLKI menunjukkan pembalut dan pantyliner itu mengandung klorin yang biasa digunakan sebagai pemutih.
(Sumber *)
Label:
Berklorin,
CareFree,
Charm,
Daftar,
Hers Protex,
Kotex,
Laurier,
Merek,
My Lady,
Nina Anion,
Pantyliner,
Pembalut,
Pure Style,
Sofnes,
Softex,
Temuan,
VClass Ultra,
YLKI
Sabtu, 31 Januari 2015
Ada banyak informasi yang salah tentang rokok elektrik.
Otoritas kesehatan California memperingatkan bahaya dari rokok elektrik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran publik seputar keamanan dari vaping, istilah lain untuk menghisap rokok elektrik.
Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat California, Ron Chapman mengatakan melakukan vaping sama saja dengan mengundang 10 jenis zat penyebab kanker.
Chapman telah membuat laporan yang menyimpulkan bahwa rokok elektrik adalah ancaman kesehatan bagi masyarakat.
Bagi para remaja yang menggunakan rokok elektrik menghadapi risiko merusak perkembangan otak mereka.
"Rokok elektrik tetap mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya. Nikotin di dalam rokok elektrik tetap menimbulkan kecanduan seperti pada rokok konvensional," kata Chapman.
Chapman menambahkan ada banyak informasi yang salah tentang rokok elektrik. Itu sebabnya Chapman menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan rokok elektrik dan menjauhkannya dari anak-anak segala usia.
Peringatan tersebut disampaikan setelah peneliti lainnya menemukan bahwa uap dari rokok elektrik mengandung senyawa kimia Formaldehida. Senyawa ini dikenal sebagai agen kanker yang mematikan.
Pekan kemarin, New England Journal of Medicine menerbitkan penelitian mereka yang mengklaim bahwa vaping lebih berbahaya daripada merokok.
Penelitian itu menemukan bahwa menghisap 10 kali rokok elektrik akan membombardir penggunanya 2,5 kali lebih banyak Formaldehida daripada menghabiskan satu pak rokok konvensional.
Disebutkan juga rokok elektrik bisa menimbulkan kebakaran seperti rokok konvensional dan dianggap tidak efektif dalam membantu orang berhenti merokok.
Badan Kesehatan Dunia WHO telah melarang penggunaan rokok elektrik di ruangan tertutup karena menimbulkan risiko bagi anak-anak dan janin.
Sumber: Daily Mail *
Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat California, Ron Chapman mengatakan melakukan vaping sama saja dengan mengundang 10 jenis zat penyebab kanker.
Chapman telah membuat laporan yang menyimpulkan bahwa rokok elektrik adalah ancaman kesehatan bagi masyarakat.
Bagi para remaja yang menggunakan rokok elektrik menghadapi risiko merusak perkembangan otak mereka.
"Rokok elektrik tetap mengandung nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya. Nikotin di dalam rokok elektrik tetap menimbulkan kecanduan seperti pada rokok konvensional," kata Chapman.
Chapman menambahkan ada banyak informasi yang salah tentang rokok elektrik. Itu sebabnya Chapman menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan rokok elektrik dan menjauhkannya dari anak-anak segala usia.
Peringatan tersebut disampaikan setelah peneliti lainnya menemukan bahwa uap dari rokok elektrik mengandung senyawa kimia Formaldehida. Senyawa ini dikenal sebagai agen kanker yang mematikan.
Pekan kemarin, New England Journal of Medicine menerbitkan penelitian mereka yang mengklaim bahwa vaping lebih berbahaya daripada merokok.
Penelitian itu menemukan bahwa menghisap 10 kali rokok elektrik akan membombardir penggunanya 2,5 kali lebih banyak Formaldehida daripada menghabiskan satu pak rokok konvensional.
Disebutkan juga rokok elektrik bisa menimbulkan kebakaran seperti rokok konvensional dan dianggap tidak efektif dalam membantu orang berhenti merokok.
Badan Kesehatan Dunia WHO telah melarang penggunaan rokok elektrik di ruangan tertutup karena menimbulkan risiko bagi anak-anak dan janin.
Sumber: Daily Mail *
Label:
anak,
Banyak,
California,
elektrik,
Formaldehida,
informasi,
janin,
kanker,
kebakaran,
merusak,
otak,
perkembangan,
remaja,
risiko,
rokok,
Ron Chapman,
salah,
vaping,
WHO
Langganan:
Postingan (Atom)