Kecerdasan seseorang dinilai tak hanya dilihat dari intelligence quotient (IQ), tetapi juga harus ada keseimbangan dengan emotional intelligence (EQ), dan spiritual quotient (SQ). Selain itu perlu juga dimiliki seseorang yakni adversity quotient (AQ) untuk menghadapi masalah, terlebih jika orang tersebut adalah calon pemimpin.
"Awal menjadi pemimpin itu perlu keseimbangan antara IQ, EQ, dan SQ, serta AQ. Jadi mengukur kecerdasan tak cukup hanya dari salah satunya saja, karena malah penting ketika untuk calon pemimpin juga dilihat bagaimana kecerdasan menghadapi masalah dan kesulitan," kata Pakar Pendidikan Tukiman Taruna saat dihubungi, Kamis (5/6).
Kamis, 05 Juni 2014
Calon pemimpin dinilai tak cukup hanya modal IQ tinggi
Label:
adversity quotient,
AQ,
Calon,
emotional intelligence,
EQ,
intelligence quotient,
IQ,
kesulitan,
marah,
pemimpin,
pemogok,
spiritual quotient,
SQ,
tahan banting,
tinggi,
Tukiman Taruna
Olahraga Malam Hari Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter
Olahraga memang lebih menyenangkan dilakukan pagi hari, ketika udara masih segar dan panas matahari belum terlalu menyengat. Namun tak sedikit dari kita yang sudah berangkat kerja sejak pagi, dan baru pulang malam hari.
Sebagian dari kita pun akhirnya baru sempat melakukan olahraga ketika malam. Akan tetapi ada anggapan olahraga malam hari lebih berbahaya bagi tubuh. Benarkah seperti itu?
dr Michael Triangto SpKO dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa jika paginya bekerja dan pulang malam hari, memang sebaiknya tidak melakukan olahraga. Pasalnya, hal itu akan mengganggu waktu istirahat karena menjadi sulit untuk tidur.
"Misalnya pulang malam lalu olahraga jam 10 atau jam 11, badan masih segar nanti sulit tidur. Adrenalin naik, suhu tubuh juga naik, jadi susah tidur," tutur dr Michael ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Kamis (5/6/2014).
Namun prinsip tersebut tidak berlaku bagi mereka yang memang bekerja malam hari. Sehingga menurut dr Michael, olahraga malam atau pagi hari sama baiknya, tergantung siapa yang melakukan.
Bagi mereka yang bekerja pagi hingga malam, dr Michael menyarankan agar melakukan olahraga pada pagi hari, sebelum berangkat kerja. Pasalnya, badan akan terasa lebih segar sehabis olahraga, sekaligus membuat konsentrasi bekerja menjadi lebih baik.
Kendati begitu, olahraga malam hari pun bukan hal yang tabu. Yang perlu diingat hanyalah waktu olahraganya serta jenis olahraga yang dilakukan.
"Jika tetap ingin olahraga malam, usahakan lebih awal. Jam 7 misalnya, jenis olahraganya juga tidak boleh berat," sambung dr Michael lagi. Sumber *
Sebagian dari kita pun akhirnya baru sempat melakukan olahraga ketika malam. Akan tetapi ada anggapan olahraga malam hari lebih berbahaya bagi tubuh. Benarkah seperti itu?
dr Michael Triangto SpKO dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa jika paginya bekerja dan pulang malam hari, memang sebaiknya tidak melakukan olahraga. Pasalnya, hal itu akan mengganggu waktu istirahat karena menjadi sulit untuk tidur.
"Misalnya pulang malam lalu olahraga jam 10 atau jam 11, badan masih segar nanti sulit tidur. Adrenalin naik, suhu tubuh juga naik, jadi susah tidur," tutur dr Michael ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Kamis (5/6/2014).
Namun prinsip tersebut tidak berlaku bagi mereka yang memang bekerja malam hari. Sehingga menurut dr Michael, olahraga malam atau pagi hari sama baiknya, tergantung siapa yang melakukan.
Bagi mereka yang bekerja pagi hingga malam, dr Michael menyarankan agar melakukan olahraga pada pagi hari, sebelum berangkat kerja. Pasalnya, badan akan terasa lebih segar sehabis olahraga, sekaligus membuat konsentrasi bekerja menjadi lebih baik.
Kendati begitu, olahraga malam hari pun bukan hal yang tabu. Yang perlu diingat hanyalah waktu olahraganya serta jenis olahraga yang dilakukan.
"Jika tetap ingin olahraga malam, usahakan lebih awal. Jam 7 misalnya, jenis olahraganya juga tidak boleh berat," sambung dr Michael lagi. Sumber *
Langganan:
Postingan (Atom)