Jumat, 06 September 2013

Ini Alasan Miras Lebih Bahaya Dari Narkoba

JAKARTA – Mengkonsumsi minuman beralkohol, yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebuta miras alias minuman keras, ternyata berdampak lebih buruk daripada mengisap rokok dan menggunakan narkoba.

Studi yang dilakukan ilmuwan Inggris tahun 2010 menyebutkan, di banding dampak pengguna rokok dan narkoba, kerusakan organ tubuh pengonsumsi alkohol berada di posisi paling parah.

Seperti dikutip dari Foxnews.com, para ilmuwan itu menghadirkan skala penghitungan baru tentang dampak alkohol mulai dari gangguan yang diderita pengonsumsi alkohol hingga dampak sosial yang diakibatkannya.

Studi yang berlangsung pada 2010 itu menyebutkan bahwa alcohol lebih berbahaya dan tiga kali lebih buruk akibatnya dari narkoba atau bahaya tembakau.

Berdasar skala tersebut, secara terpisah dua kelompok ilmuwan dari Britain's Independent Scientific Committee on Drugs (ISCD) dan para pakar European Monitoring Center for Drugs and Drug Addiction (EMCDDA), menempatkan bahaya narkoba jenis heroin dan kokain di peringkat kedua dan ketiga.

Bahaya ektasi bahkan hanya seperdelapan dari dampak mengonsumsi alkohol.

Professor David Nutt, pimpinan ISCD masa itu, yang karyanya dipublikasikan di jurnal kedokteran Lancet menyebutkan bahwa temuan itu memperlihatkan dampak alkohol yang begitu luas memerlukan strategi kesehatan publik yang memadai.

Seperti diketahui, minuman beralkohol dan rokok dilegalkan di banyak negara. Hal itu berbeda dengan narkoba seperti ekstasi, ganja, heroin dan sejenisnya yang bisa membuat pemilik atau pembawanya di kirim ke dalam sel penjara.

“Menarik untuk memperhatikan bahwa dua produk legal yakni alkohol dan tembakau menempati peringkat teratas, dan menunjukkan bahwa produk legal itu menyebabkan setidaknya dampaknya yang sama besarnya dengan zat-zat illegal,” ujar Nutt yang pernah menjadi tokoh berpengaruh di British Advisory Council on the Misuse of Drugs.

Nutt dikeluarkan dari lembaga itu karena mengeritik sikap pemerintah yang mengabaikan padangan para ilmuwan bahwa bahaya ganja lebih sedikit dari pada alcohol.

Sementara itu, badan kesehatan dunia WHO memperkirakan sebanyak 2,5 juta kematian per tahun di dunia terjadi terkait konsumsi alcohol. Kematian itu terjadi pada penderita serangan jantung dan liver, korban kecelakaan lalu lintas, kasus bunuh diri dan penderita kanker. Demikian rilis WHO pada Februari 2011. Sumber *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...