Jumat, 21 Juni 2013

Fenomena 'Disunat Jin' dan Bahayanya

Bandung - Velia Rossa kaget mendengar kabar dari suaminya. Ada kejadian aneh pada Rezkia Shanira, anak lelaki mereka yang berusia 6 tahun. "Anak kami disunat jin," katanya.

Kejadian itu terjadi sekitar petang. Baru keesokan paginya mereka membawa Kia--panggilan Rezkia--ke dokter untuk diperiksa. Lebih tepatnya guna memastikan, apakah anak mereka benar telah disunat makhluk halus?

Di dunia kedokteran, fenomena 'disunat jin' punya nama medis: parafimosis. Kondisi tersebut tergolong masalah darurat yang harus segera ditangani dokter umum. Lebih khusus lagi, dokter khitan.


Dokter sekaligus salah seorang pendiri Pusat Khitan di Jalan Sumbawa, Bandung, Donny Sulifan mengatakan, parafimosis cukup sering terjadi pada lelaki yang belum disunat. Parafimosis merupakan terlipatnya kulup atau kulit ujung penis yang sempit ke belakang secara tiba-tiba namun tak bisa kembali lagi.

Orang awam mudah melihatnya seperti penis yang telah disunat. Padahal belum ada kulit yang dipotong, apalagi oleh jin. "Tertariknya kulit itu karena penis yang ereksi. Kalau kulupnya lebar bisa balik lagi," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 21 Juni 2013.

Kondisi itu menyakitkan, sesuai tingkat derajat emergensi ringan, sedang, dan berat. Dalam keadaan ereksi penis berlangsung lama sambil terjepit kulit yang terlipat, kata Donny, penis bisa menjadi bengkak. "Dokter harus mengembalikan kulit ke posisi semula dulu, tidak boleh langsung menjahit kulit yang masih menjepit penis," ujarnya.

Setelah kulup dinormalkan, kata Donny, pasien bisa langsung disunat. Tindakan itu untuk mencegah potensi terulangnya parafimosis yang merupakan kelainan sejak lahir.

Di klinik tempat praktiknya, kasus parafimosis pada pasien yang belum disunat sekitar 20 orang. Pada saat proses sunat lebih banyak lagi, sekitar 500 orang. "Biasa terjadi pada anak-anak atau orang dewasa, kalau pada bayi terhitung jarang," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...