Suplemen Herbal Untuk Kanker, Mencegah Lebih Baik |
“Kanker makin banyak di derita negara berkembang, yang jumlahnya terus meningkat dibandingkan negara maju yang cenderung mendatar,” ujar DR. Dr. Aru Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP, ahli penyakit dalam, onkologi serta hematologi dalam rangkaian acara Pink Shimmerinc di Plaza Senayan beberapa waktu lalu.
Menurut DR. Aru, di Indonesia peningkatan jumlah penderita kanker terjadi pada golongan yang justru secara ekonomi tidak mampu. “Hal ini menyedihkan, sebab semakin banyak penderita kanker yang tidak mampu membiayai pengobatan.”
Ditenggarai, gaya hidup dan faktor lingkungan yang meningkatkan risiko seseorang terserang kanker payudara. “Faktor gen hanya enam persen yang paling besar yang faktor lingkungan serta gaya hidup.”
Menurut DR. Aru meningkatnya risiko dari faktor lingkungan dan gaya hidup ini yang meyebabkan banyak orang yang tak mampu justru terserang kanker. “Mereka tak punya pilihan gaya hidup. Coba lihat makanan olahan, mulai dari zat serta pengawet dari makanan tersebut,” jelas DR. Aru.
Menurutnya, saat ini sulit mendapat angka pasti berapa jumlah penderita kanker payudara di negara ini. Indonesia mempunyai wilayah luas, penduduk beragam serta sistem pendataan yang belum rapi, membuat masyarakat kesulitan mendapat data akurat perempuan yang terserang kanker payudara. “Indonesia negara dengan banyak kepulauan, bisa saja sebenarnya lebih banyak lagi perempuan yang tak terdeteksi menderita kanker payudara“
DR. Aru menambahkan, fenomena meningkatnya jumlah penderita kanker dari golongan yang tidak mampu adalah hal yang harus segera ditangani dan mendapat perhatian besar semua pihak. “Sebab belakangan ini banyak pasien yang tidak mampu membiayai pengobatan. Padahal pengobatan secepatnya akan meningkatkan harapan hidup seorang penderita kanker.”
“Gerakan kesadaran terhadap kanker payudara harus menjadi gerakan masyarakat bersama. Agar lebih menjaga kesehatan,” pungkasnya.